Rabu, 25 Januari 2012

HIV/ AIDS

Jakarta, Penyakit HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah penyakit yang paling ditakuti karena belum ada vaksin atau obat yang bisa menyembuhkannya. Kenali gejala dari HIV untuk melakukan deteksi dini.

Virus yang mematikan ini akan menyerang sistem kekebalan yang membuat tubuh kehilangan kemampuan untuk melawan penyakit, sehingga tubuh lebih rentan terhadap berbagai penyakit.

Jika gejala ini tidak segera diobati, maka bisa menyebabkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) yang merupakan penyakit mematikan. AIDS timbul sebagai dampak berkembangbiaknya virus HIV di dalam tubuh manusia.

Gejala-gejala yang muncul dari HIV bisa mempengaruhi seseorang secara bertahap. Setelah virus memasuki tubuh, maka virus akan berkembang dengan cepat.

Virus ini akan menyerang limfosit CD4 (sel T) dan menghancurkan sel-sel darah putih sehingga mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Setiap tahapan dari infeksi akan menunjukkan gejala yang berbeda.

Tahap awal dari infeksi virus ini biasanya tidak menunjukkan tanda-tanda atau gejala apapun, gejala baru akan muncul setelah dua sampai empat minggu setelah terinfeksi. Seseorang bisa mengeluh mengalami sakit kepala yang berat dan persisten disertai dengan demam.

Seperti dikutip Menshealth.about.com, Kamis (10/6/2010) ketika seseorang terinfeksi maka gejala awal yang muncul terkadang mirip dengan flu atau infeksi virus sedang.

Gejala dan tanda awal dari HIV termasuk demam, sakit kepala, kelelahan, mual, diare dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak atau pangkal paha.

Gejala-gejala ini hampir sama dengan infeksi virus lainnya. Karena itu banyak orang yang terinfeksi HIV tidak menyadari bahwa dirinya sudah terinfeksi hingga bertahun-tahun sehingga mencapai stadium lanjut.

Pusat pengendalian penyakit (Center for Disease Control/CDC) mengungkapkan ada beberapa gejala yang menunjukkan stadium lanjut dari HIV yaitu:

  1. Kehilangan berat badan dengan cepat tanpa adanya  alasan
  2. Batuk kering
  3. Demam berulang atau berkeringat saat malam hari
  4. Kelelahan
  5. Diare yang lebih dari seminggu
  6. Kehilangan memori
  7. Depresi dan juga gangguan saraf lainnya.
Salah satu cara untuk mendeteksinya adalah dengan mengukur jumlah sel-sel darah putih, karena biasanya seseorang dengan HIV akan memiliki jumlah sel darah putih yang kecil.

HIV bukan merupakan penyakit yang mudah untuk didiagnosis, ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu kenali gejala yang ada dan melakukan pemeriksaan ke dokter.

HIV disebabkan kebanyakan karena perilaku gonta ganti pasangan seks tanpa menggunakan kondom atau orang-orang yang memakai narkoba karena gantian menggunakan jarum suntik.

HIV menular melalui:
  1. Hubungan kelamin dan hubungan seks oral atau melalui anus
  2. Transfusi darah
  3. Penggunaan bersama jarum terkontaminasi melalui injeksi obat dan dalam perawatan kesehatan
  4. Antara ibu dan bayinya selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui.(ver/ir)

8 komentar:

  1. menurut anda bagaimana cara efektif agar mengurangi jumlah penderita HIV AIDS di Indonesia?

    BalasHapus
  2. apakah penyakit HIV/AIDS itu berbahaya???

    BalasHapus
  3. apakah sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini, apa penyebabnya ??

    BalasHapus
  4. efektif kah jika diadakan test pada seluruh masyarakat Indonesia guna mengetahui siapa2 saja yg terkena HIV. agar tidak menyebar lebih luas virus ini.

    BalasHapus
  5. menurut anda cara apa yang paling efektif untuk mencegah pertambahan jumlah penderita hiv?

    BalasHapus
  6. menurut anda,bagaimanakan cara yg paling efektif untuk menurunkan pertambahan HIV di saat sekarang ini ?

    BalasHapus
  7. Salah satu cara untuk mendeteksinya adalah dengan mengukur jumlah sel-sel darah putih....yg ingin saya tanyakan apakah ada cara lain untuk mendeteksinya???

    BalasHapus